entry image

Respon Positif Supplier Telur Ayam, Merubah Kemasan Bersteples Menjadi Kemasan Bersegel yang Lebih Aman


Hasil pengawasan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang dalam hal ini BIdang Keamanan Pangan, masih banyak ditemukan pangan olahan yang dikemas menggunakan mika bersteples yang beredar di masyarakat bahkan di pasar modern. Padahal steples sendiri tergolong cemaran fisik bisa membahayakan produk pangan olahan yang mengakibatkan kesehatan konsumen dapat terganggu dan membahayakan jika steples sampai tertelan. Penjelasan ini disampaikan Ibu Dra. Evi Ratnaningrum, Apt, M.Kes sebagai Kepala Bidang Keamanan Pangan di Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang untuk selanjutnya disosialisasikan ke pasar tradisional dan pasar modern oleh Tim Survey dan Tim Pengawas Keamanan Pangan. Hingga pada pertengahan November 2018 ada respon positif dari supplier telor ayam kemasan yang mensuplai telor ayam di Superindo se Jawa.

Supplier Telor Ayam “Untung Jaya” yang telah merespon positif tersebut berkantor pusat di Jl. Kapas Gading Madya II/ 37 Surabaya Jawa Timur, sedangkan kantor cabang di Semarang bertempat di Ruko Bukit Kencana Jaya Blok AD-20 Semarang –Jawa Tengah. Beliau Bapak Untung berkenan datang ke Kantor Dinas Ketahanan Pangan Jl. Kompak 1, Gemah, Pedurungan – Semarang untuk memberitahukan bahwa beliau sudah mengganti kemasan telor ayam yang tadinya bersteples menjadi kemasan bersegel yang lebih aman. Rasa terimakasih dan apresiasi tentu disampaikan  oleh Ibu E. Endang Wahyuni S, S.IP dan Ibu  Sri Haryani, S.Sos sebagai wakil dari Tim Survey dan Tim Pengawas Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan. Pertemuan berjalan dengan penuh kekeluargaan dan persahabatan, dari perkenalan hingga pembahasan ringan seputar kemasan yang aman untuk produk pangan maupun aman bagi konsumen.

Kemasan memiliki fungsi untuk mewadahi produk pangan sehingga mempermudah penanganannya saat transportasi atau distribusi. Fungsi selanjutnya adalah untuk melindungi produk dari kerusakan, baik dari pengaruh luar maupun dari pengaruh dalam produk sendiri. Pengaruh luar dapat disebabkan oleh kontaminasi mikroba yang berasal dari lingkungan, suhu maupun kelembaban. Pengaruh dari dalam disebabkan oleh kandungan produk, yang misalnya untuk buah-buahan segar masih mengalami metabolisme yaitu respirasi sehingga akan mengalami kerusakan sejalan dengan waktu penyimpanan. Fungsi ketiga dari kemasan adalah media promosi produk pangan.

Kemasan pangan bisa berasal dari berbagai jenis bahan diantaranya kertas, plastik, logam, kayu, kaca/gelas, bahan sintetis atau kombinasi dari beberapa bahan tersebut. Walaupun salah satu bahan kemasan aman untuk produk pangan tertentu belum tentu aman jika digunakan untuk produk pangan lainnya, dan jikapun aman itupun perlu diperhatikan pula cara mengemasnya untuk menghindari migrasi cemaran dalam jenis kemasan ke dalam produk pangan yang bisa membahayakan produk pangan dan membahayakan kesehatan konsumen. Contoh kasus dalam hal ini adalah kemasan plastik mika bersteples.